Tanaman cengkeh merupakan salah satu penghasil minyak atsiri yang dapat
diperoleh dari seluruh bagian tanamannya terutama dari daun segar, daun gugur
dan bunga. Kadar minyak dari daun gugur berkisar antara 1%, sedangkan dalam
bunga 15-16%. Selain bunga kering sebagai hasil utama, maka daun gugur dapat
dimanfaatkan untuk dijadikan minyak dengan cara penyulingan.
2.
Akar
Wangi (Vetivera zizonioides)
Tanaman akar wangi merupakan tanaman penghasil
minyak akar wangi (vitiver oil ) yang mempunyai nilai ekonomi tinggi. Tanaman
ini dapat tumbuh dengan baik pada tanah dengan ketingginan antara 1000 – 2000
meter dari permukaan laut dengan produksi 15 – 30 ton per tahun. Kadar minyak
dalam akar wangi berkisar 1 – 1,5 % sehingga jumlah prduksi minyak akar wangi
150kg – 300 kg per hektar per tahun. Perlu diketahui bahwa jika ditinjau dari
segi agronomi, sosial ekonomi dan teknis, maka pertanaman akar wangi mudah
diusahakan oleh masyarakat sekitar, dengan umur panen 9 – 12 bulan.
3.
Nilam
(Pogostemon cablin)
Tanaman nilam merupakan tanaman penghasil
minyak nilam yang mempunyai nilai ekonomi tinggi. Tanaman ini tumbuh dengan
baik pada ketinggian tanah antara 0 – 1000 m dengan produksi 10 – 20 ton daun
layu per hektar per tahun dengan periode 3 – 4 persen per tahun. Tanaman ini
perlu diperbaharui setiap 5 – 7 tahun sekali. Minyak yang dihasilkan berkisar
antara 100 – 200 kg minyak per hektar per tahun
4. Sereh Wangi (Cymbopogon nardus)
Tanaman sereh wangi merupakan tanaman
penghasil minyak sereh wangi. Minyaknya dapat diperoleh dari bagian daun dengan
rendemen 0,8 – 1 persen dari daun basah. Tanaman ini tumbuh baik dari dataran
rendah sampai 1000 meter dari permukaan laut, tetapi daerah optimum adalah 250
meter di atas permukaan laut. Pertumbuhan sereh wangi kurang baik pada tanah
yang berat (liat) dan tanah berkapur.
Disamping itu keadaan air tanah yang dekat ke
permukaan tanah tidak dikehendaki, sehingga perlu adanya drainase yang baik,
berupa parit – parit atau saluran pembuangan air. Produksi tanaman berkisar
antara 15 – 20 ton per hektar pertahun dengan kadar minyak 0,8 – 1 persen dan
pemanenan dapat dimulai setelah berumur 6 bulan dan periode panen selanjutnya
berkisar antara 70 – 75 hari sekali dalam musim hujan dan tiap 80 – 90 hari
pada musim kemarau.
5. Pala ( Myristica fragans )
Dari seluruh bagian tanaman pala yang
mempunyai nilai ekonomis adalah buahnya. Buah pala terdiri dari 4 bagian yaitu
daging, fuli, tempurung dan biji. Biji pala dapat dimanfaatkan secara langsung
sebagai rempah-rempah dan minyaknya diperoleh melalui penyulingan dan dapat dimanfaatkan
untuk pengobatan dan kosmetika. Biji pala dapat menghasilkan rata-rata 12%
minyak atsiri dan dari fuli berkisar antara 7-18%.
No comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai topik pembahasan