Monday, November 18, 2019

Beberapa Jenis Kacang yang Dapat Dijumpai di Indonesia



Hal yang pertama kali saya pikirkan saat mendengar kata “kacang” adalah rasa yang gurih sekaligus creamy. Dalam dunia kuliner, kacang sering diolah menjadi aneka makanan, baik asin atau manis. Selain rasa, kacang juga bisa menambah tekstur dalam makanan.
Ada banyak sekali jenis kacang yang bisa dengan mudah ditemukan di Indonesia. Sehingga anda bisa membuat banyak variasi dalam menu makanan. Dijamin tidak akan pernah bosan deh. Simak yuk apa saja jenis kacangnya berikut ini.


1.      Kacang tanah

Kacang tanah memiliki bentuk seperti biji dengan warna cokelat muda.  Rasanya gurih dan legit, sehingga banyak disukai. Harga kacang tanah juga terbilang murah.
Dari segi kegunaan, kacang tanah paling banyak digunakan untuk dibuat menjadi minyak. Tapi banyak juga yang menggorengnya untuk dijadikan camilan atau diulek menjadi bumbu pecel atau gado-gado. Kacang tanah juga sering dicampurkan ke dalam sayur asem dan kering tempe kentang. Bahkan, kacang tanah juga sering diolah menjadi makanan manis seperti selai atau campuran permen dan kue.

2.      Kacang kedelai

Tahukah anda jika kacang kedelai merupakan kacang dengan penjualan tertinggi di Indonesia? Itu semua karena kacang kedelai merupakan bahan utama pembuatan tahu dan tempe, yang jadi makanan wajib sehari-hari pada masyarakat Indonesia. Tak heran, kacang yang berukuran kecil ini memiliki rasa yang gurih.

Kacang kedelai juga memiliki gizi yang tinggi, sehingga sering diolah menjadi susu yang sangat menyehatkan, dan bisa dijadikan alternatif pengganti susu sapi. Jika digoreng, kacang kedelai akan menjadi gurih dan sangat renyah, sehingga cocok dijadikan taburan pada bubur ayam dan makanan lainnya.

3.      Kacang tolo

Kacang tolo atau kacang tunggak merupakan biji dari tanaman sejenis kacang panjang. Bentuk kacang tolo hampir mirip dengan kacang kedelai dan kacang hijau, hanya warnanya cenderung krem kecokelatan. Kacang tolo memiliki rasa yang gurih, padat, dan sedikit kenyal. Dari segi pemanfaatan, kacang tolo biasa diolah menjadi camilan dan bahan campuran dalam aneka masakan tradisional seperti sayur krecek atau brongkos.



4.      Kacang koro

Kacang koro merupakan kacang yang masuk dalam jenis kacang polong. Bentuknya lonjong memita dan melengkung. Warna bijinya cenderung pink sampai merah kecokelatan, tapi ada juga yang warnanya putih.
Di Indonesia, kacang koro yang paling populer adalah koro pedang, karena paling mudah ditemukan. Kacang koro paling cocok diolah dengan cara digoreng untuk camilan sehari-hari, karena rasanya yang gurih dan teksturnya yang renyah. Kacang koro juga bisa dijadikan alternatif murah pengganti kacang kedelai dalam pembuatan tahu dan tempe, karena gizinya hampir sama.

5.      Kacang merah

Kalau kacang yang ini, anda pasti sering makan dong. Kacang merah memiliki bentuk biji yang jauh lebih besar dari kacang tanah dan kacang kedelai, lalu dibungkus oleh cangkang lunak berwarna merah bata yang bisa dimakan. Jika cangkang tersebut dikupas, maka anda akan melihat bijinya yang berwarna putih. Kacang merah memiliki tekstur yang lembut dan empuk, dengan rasa yang gurih. Di Indonesia sendiri, kacang merah jenis kidney bean paling sering dijumpai, karena ukurannya yang besar. Kacang merah paling sering diolah menjadi sup daging sapibuntil, atau dijadikan es kacang merah yang menyegarkan.

6.      Kacang hijau

Kacang hijau memiliki bentuk dan ukuran yang mirip dengan kacang kedelai, namun berwarna hijau gelap. Jika diolah, kacang hijau memiliki rasa legit. Nah, olahan populer dari kacang hijau adalah bubur kacang hijau dan bakpia yang menjadi favorit banyak orang. Selain itu, kacang hijau juga sering diambil sarinya yang penuh akan gizi dan kaya manfaat.


7.      Kacang mete

Kacang mete atau sering disebut juga cashew nut ini bisa dibilang unik, karena berasal dari biji buah jambu mete. Bentuk kacang mete ini sedikit melengkung dengan ukuran sedang berwarna kecokelatan. Teksturnya renyah dengan rasa yang enak dan gurih. Itulah sebabnya kacang mete sering dijadikan campuran pada cokelat, kue, bahkan ada kacang mete goreng yang dijual sebagai snack. Meski begitu, harga kacang mete ini cukup mahal, tapi harga tersebut tentu saja sebanding dengan citarasa dan gizi yang ditawarkan.

8.      Kacang kapri/polong/ercis


ada 2 jenis kacang polong yang biasa dikonsumsi yaitu snow peas dan garden peas. Snow peas ini yang paling sering kita konsumsi dalam bentuk utuh dalam sup atau tumis. Dan biasa disebut kacang kapri. Berwarna hijau pipih dan bercitarasa segar serta renyah. Berbeda dengan snow peaas, garden peas tidak bias dimakan utuh. Meliinkan hanya kacang atau polongnya,sehingga anda harus mengupas kulitnya terlebih dulu. Kacang polong inilah yang biasa dibekukan (frozen) atau diawetkan  dalamm kaleng.

9.      Kacang almond

Di Indonesia, kacang almond atau kenari memiliki popularitas yang tinggi. Bentuknya kacang almond ini lonjong dengan warna cekelat tua (berkulit). Permukaaan kulitnya tampak seperti keriput. Kita bias menemukan kaacang ini dalam berbagai kondisi. Seperti utuh atau cacah (sliced), kupas atau berkulit dan mentah (raw) atau panggang (roasted). Rasa dari kacang almond ini gurih dan cenderung manis, sehingga cocok dicampurkan ke dalam aneka dessert seprti cake, cokelat, cookies, bahkan minuman.

 10.    Kacang pecan

Kacang pecan juga mungkin masih terdengar asing di telinga anda, pdahal kacang ini sudah banyak digunakan dalam pembuatan berbagai makanan, rasanya renyah dan gurih, karena tinggi akan lemak tak jenuh yang baik untuk kesehatan.
Kacang pecan memiliki bentuk seperti biji kopi yang dilindungi cangkang keras. Ukuran dari kacang pecan kira-kira sebesar jempol orang dewasa. Dari segi pemanfaatan, kacang pecan sering dijadikan campuran dalam pembuatan kue, cake, atau sebagai taburan pada dessert seperti es krim.

11.     Kacang pistachio

Kacang pistachio ini terbilang unik. Bijinya yang berwarna hijau dilindungi oleh  kulit berwarna krem yang katupnya sedikit terbuka, sehingga menunjukan sebagai kacanag. Teksturnya garing dan rasanya gurih serta renyah. karena warnannya yang cantik, kacang pistachio sering dijadikan garnish pada makaknan. Tak hanya itu kacang pistachio juga sering dijadikan isian atau topping dalam pie, cookies, ice cream, atau cake.

12.     Kacang macadamia


Kacang macadamia atau yang sering disebut dengan Queensland nuts merupakan kacang yang paling mahal di antara kacang-kacang lainnya. Sekilas bentuk dari kacang macadamia mirip dengan biji kemiri. Rasanya cenderung manis, gurih, dan aromanya lembut. Biasanya kacang macadami diolah menjadi minyak. Namun banyak juga yang mengonsumsinya sebagai camilan yang dimakan secara mentah atau dimasak (panggan atau goring) terlebih dahulu. Beberapa produsen cokelat juga menjadikan kacang macadamia sebagai isian dalam produk mereka.

Ternyata ada banyak sekali ya jenis kacang yang bisa ditemukan. Mana yang jadi favorit kalian?


Sunday, November 17, 2019

Beberapa Jenis Tanaman yang Dapat Meredam Gelombang Tsunami Jika Ditanam di Daerah Pantai

Tsunami umumnya terjadi karena gempa bumi bawah laut dengan kekuatan 7,0 SR atau lebih. Selain itu, tsunami juga dapat disebabkan letusan gunung, longsor, dan jatuhnya benda besar seperti meteor ke dalam air.
Tsunami sendiri pernah melanda beberapa daerah di Indonesia yang menelan banyak korban jiwa dan menyebabkan kerugian besar. Penanaman tanaman peredam gelombang tsunami dapat menjadi pilihan tepat untuk mengurangi resiko becana tsunami.
Terdapat beberapa jenis tanaman yang dapat meredam gelombang tsunami jika ditanam di daerah pantai. Tanaman-tanaman tersebut diantaranya adalah:
1.  Pohon Kelapa

Pohon kelapa adalah jenis tanaman yang paling banyak ditemukan di daerah pantai. Tanaman ini memiliki banyak manfaat untuk kehidupan sehari-hari.
Salah satunya adalah sebagai tanaman yang mampu meredam gelombang tsunami di pantai. Akarnya yang mencengkram tanah dengan kuat dan batangnya yang kokoh memungkinkan pohon kelapa menghalau ombak besar yang datang.
Kelapa memiliki akar yang berupa serabut utama yang tumbuh secara horizontal dan vertikal. Serabut utama akan bercabang membentuk akar sekunder yang tumbuh ke atas dan ke bawah. Akar sekunder akan tumbuh menjadi akar tersier. Akar tanaman kelapa tumbuh hingga 8 meter secara vertikal dan 16 meter secara horizontal.
Batang kelapa tidak bercabang dengan titik tumbuh batang berada di pucuk batang dan terbenam di dalam pucuk daun. Selain itu batang pohon kelapa mengalami pembentukan batang yang melebar tanpa pemanjangan ruas saat masih muda. Batang pohon kelapa dibantu dengan perakaran yang dalam menjadikan tanaman ini mampu meredam gelombang tsunami di pantai.
2.  Pohon Bakau/ Mangrove

Pohon bakau erat kaitannya dengan hutan mangrove atau hutan bakau. Beberapa negara menerapkan upaya mitigasi bencana dengan menggunakan hutan bakau sebagai peredam tsunami. Hal ini mengisyaratkan pentingnya pelestarian hutan bakau di Indonesia.
Hutan mangrove adalah hutan yang dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Hutan tersebut akan tergenang saat air laut pasang dan akan terbebas dari genangan saat air pasang rendah.
Meskipun hutan mangrove tidak sepenuhnya mampu menghalau gelombang besar akibat tsunami, tetapi hutan mangrove setidaknya dapat menjadi penghambat energi dari kuatnya laju gelombang tsunami.
3.  Cemara Udang

Selain kelapa dan bakau, tanaman cemara udang juga dikenal sebagai salah satu jenis tanaman yang dapat meredam gelombang tsunami jika ditanam di daerah pantai.
Cemara udang sering juga disebut Australian pine dan beach she-oak. Tanaman ini mampu menahan gelombang tsunami apabila ditanam di sepanjang bibir pantai. Menurut Guru Besar Fakultas Kehutanan UGM, Prof. Dr. Suhardi, M. Sc., lapisan cemara udang di sepanjang pantai berfungsi untuk pelindung dari abrasi pantai dan tsunami.
Hutan cemara udang dihuni oleh satwa yang sangat peka dengan tanda-tanda terjadinya tsunami. Hal ini dapat memberi isyarat kepada masyrakat akan bencana tsunami. Cemara udang bermanfaat untuk menahan tiupan angin kencang, terpaan pasir, dan hempasan gelombang laut yang terjadi di sepanjang pantai.
Sebenarnya tidak hanya cemara udang yang memiliki manfaat tersebut, dua tanaman sebelumnya yang telah dibahas yaitu kelapa dan bakau juga memiliki fungsi yang sama. Selain itu, cemara udang maupun kelapa dan bakau juga dapat dijadikan tanaman pemecah angin.
4.  Pohon Palaka

Pohon palaka dapat menjadi tanaman yang meredam gelombang tsunami. Pohon ini berasal dari Ambon dan tingginya bisa mencapai 40 meter. Walaupun pohon ini berbatang besar tetapi dahan dan rantingnya tidak terlalu besar, sehingga pohon tidak tampak membungkuk.
Pohon Palaka sayangnya tidak lagi banyak ditemukan. Pohon ini padahal mampu meredam tsunami. Selain itu, pohon ini juga termasuk kekayaan lokal yang patut dilestarikan.
Dan jangan lupa tetap jaga kelestarian alam :))


Beberapa Tanaman yang Menghasilkan Minyak Atsiri Unggulan

1.      Cengkeh (Eugenia aromatica) 



  Tanaman cengkeh merupakan salah satu penghasil minyak atsiri yang dapat diperoleh dari seluruh bagian tanamannya terutama dari daun segar, daun gugur dan bunga. Kadar minyak dari daun gugur berkisar antara 1%, sedangkan dalam bunga 15-16%. Selain bunga kering sebagai hasil utama, maka daun gugur dapat dimanfaatkan untuk dijadikan minyak dengan cara penyulingan.

2.      Akar Wangi (Vetivera zizonioides) 



Tanaman akar wangi merupakan tanaman penghasil minyak akar wangi (vitiver oil ) yang  mempunyai nilai ekonomi tinggi. Tanaman ini dapat tumbuh dengan baik pada tanah dengan ketingginan antara 1000 – 2000 meter dari permukaan laut dengan produksi 15 – 30 ton per tahun. Kadar minyak dalam akar wangi berkisar 1 – 1,5 % sehingga jumlah prduksi minyak akar wangi 150kg – 300 kg per hektar per tahun. Perlu diketahui bahwa jika ditinjau dari segi agronomi, sosial ekonomi dan teknis, maka pertanaman akar wangi mudah diusahakan oleh masyarakat sekitar, dengan umur panen 9 – 12 bulan.

3.      Nilam (Pogostemon cablin) 



     Tanaman nilam merupakan tanaman penghasil minyak nilam yang mempunyai nilai ekonomi tinggi. Tanaman ini tumbuh dengan baik pada ketinggian tanah antara 0 – 1000 m dengan produksi 10 – 20 ton daun layu per hektar per tahun dengan periode 3 – 4 persen per tahun. Tanaman ini perlu diperbaharui setiap 5 – 7 tahun sekali. Minyak yang dihasilkan berkisar antara 100 – 200 kg minyak per hektar per tahun


4.      Sereh Wangi (Cymbopogon nardus)



Tanaman sereh wangi merupakan tanaman penghasil minyak sereh wangi. Minyaknya dapat diperoleh dari bagian daun dengan rendemen 0,8 – 1 persen dari daun basah. Tanaman ini tumbuh baik dari dataran rendah sampai 1000 meter dari permukaan laut, tetapi daerah optimum adalah 250 meter di atas permukaan laut. Pertumbuhan sereh wangi kurang baik pada tanah yang berat (liat) dan tanah berkapur.

Disamping itu keadaan air tanah yang dekat ke permukaan tanah tidak dikehendaki, sehingga perlu adanya drainase yang baik, berupa parit – parit atau saluran pembuangan air. Produksi tanaman berkisar antara 15 – 20 ton per hektar pertahun dengan kadar minyak 0,8 – 1 persen dan pemanenan dapat dimulai setelah berumur 6 bulan dan periode panen selanjutnya berkisar antara 70 – 75 hari sekali dalam musim hujan dan tiap 80 – 90 hari pada musim kemarau.

5.      Pala ( Myristica fragans )



Dari seluruh bagian tanaman pala yang mempunyai nilai ekonomis adalah buahnya. Buah pala terdiri dari 4 bagian yaitu daging, fuli, tempurung dan biji. Biji pala dapat dimanfaatkan secara langsung sebagai rempah-rempah dan minyaknya diperoleh melalui penyulingan dan dapat dimanfaatkan untuk pengobatan dan kosmetika. Biji pala dapat menghasilkan rata-rata 12% minyak atsiri dan dari fuli berkisar antara 7-18%.



8 Tanaman yang Tidak Terlalu Membutuhkan Air, Mudah Dirawat Kamu yang Sibuk

Tanaman-tanaman yang tahan terhadap kondisi kekeringan umumya akan ditanam di kawasan atau lingkungan yang mana air sulit untuk di temui dan beriklim panas. Sehingga, saat tanaman yang lain layu dan mati, tanaman jenis ini akan tetap bisa tumbuh subur.

1. Palem


Tanaman satu ini sangat mudah ditemui di daerah tropis seperti Indonesia. Lebih tepatnya, tanaman ini sangat mudah dijumpai di lingkungan outdoor yang mana dengan keberadaannya di lingkungan terbuka menunjukkan bahwa tanaman ini sangat tahan terhadap kondisi kekeringan tanpa perlu diberikan air setiap hari. Apalagi jika tanaman ini sudah tumbuh besar, palem akan memiliki akar yang sangat baik yang dapat berfungsi mengambil air secara mandiri dari dalam tanah.

2. Mentimun


Buah satu ini sangat mudah ditemukan ketika kalian sedang menyantap lalapan atau acar. Seperti yang dilihat saat memakan buah ini, mentimun memiliki kandungan air yang melimpah.

Namun, ternyata saat perawatannya, mentimun tidak membutuhkan air yang banyak, lho. Tumbuhan mentimun hanya membutuhkan lingkungan yang hangat cenderung panas dengan intensitas cahaya matahari yang banyak, untuk dapat tumbuh dengan subur.  

3. Kacang panjang


Indonesia dengan letak geografisnya yang melintang di garis khatulistiwa menyebabkan ia memiliki dua musim yakni kemarau dan penghujan. Saat musim kemarau adalah saat di mana air sulit ditemukan dan membuat sejumlah wilayah pertanian menjadi kering. Kondisi seperti ini tak khayal membuat banyak petani merugi karena tanaman akan mengering dan membawa dampak gagal panen.

Oleh karenanya, agar petani tetap bisa mendapatkan penghasilan dari kegiatan bercocok tanam, mereka sering beralih untuk menanam kacang panjang. Kenapa begitu? Komoditi ini memiliki perawatan yang tidak menyulitkan dan sederhana, kacang panjang tetap bisa tumbuh saat lingkungan mengalami kekurangan persedian air dan memiliki harga jual yang relatif tinggi dibandingkan tanaman lainnya.

4. Amarilis


Pasti kalian sudah tidak asing lagi dengan nama bunga jenis ini. Bunga Amarilis sering dijadikan nama-nama penginapan. Amarilis sendiri adalah jenis tanaman yang dikelompokkan sebagai tanaman hias daun dengan karakteristik batang yang menjulur panjang ke bawah dari pangkal daun. Bunga amarilis memiliki warna yang sangat mencolok seperti merah, putih maupun jingga.

Dengan penampilannya yang cantik seperti itu, ternyata bunga amarilis tidak membutuhkan air saat perawatannya, lho guys. Tak heran, jika tanaman ini dinobatkan sebagai tanaman unggul dalam kondisi kekeringan ditemani panas terik matahari. Dengan demikian, amarilis sangat pas untuk kalian yang ingin memiliki pekarangan rumah hijau tetapi minim waktu untuk melakukan penyiraman.

5. Impatiens


Bunga satu ini mungkin masih asing didengar oleh masyarakat Indonesia. Tetapi sebenarnya bunga ini sangat sering kalian jumpai di taman-taman kota. Kenapa di taman kota? Taman kota yang sangat identik dengan lingkungannya yang sangat panas dengan sinar matahari yang begitu terik sangat pas untuk ditumbuhi tanaman impatiens.

Alasannya, bunga ini adalah bunga yang tahan terhadap kondisi semacam itu dan tidak membutuhkan penyiraman di waktu-waktu tertentu. Maka dengan menanam bunga ini di sana adalah sebuah keputusan yang sangat tepat.

  
6. Bunga Bougenville


Tanaman hias jenis ini sering kita lihat menghiasi perkarangan rumah orang-orang. Alasannya, karena selain warna bunganya yang indah dan segar di mata, perawatan tanaman ini tergolong tidak merepotkan si pemilik. Kamu yang ingin memiliki bunga ini tidak akan merasa direpotkan dengan jadwal menyiram setiap hari lantaran tanaman hias ini tergolong sebagai tanaman yang kuat terhadap kekeringan dan juga terik matahari.

7. Bunga Euphorbia


Sama halnya dengan bunga Bougenville, bunga cantik dengan banyak duri di seluruh batangnya sangat tidak menyukai air yang banyak. Justru, bunga ini lebih mencintai kondisi di mana lingkungannya memberikan sinar matahari dengan intensitas yang tinggi.

Jika hal ini tidak terpenuhi akan berdampak pada proses pertumbuhannya. Perawatan tanaman ini tergolong sangat mudah karena tidak membutuhkan kondisi yang spesial. Kamu hanya cukup menyiramnya sesekali saja, sehingga sangat cocok bagi orang yang sibuk dan tidak memiliki waktu banyak untuk merawatnya secara rutin.

8. Lidah mertua


Orang awam hanya mengetahui kelebihan lidah mertua sebagai tanaman yang memiliki segudang manfaat bagi kesehatan. Banyak di antara mereka yang masih kurang mengetahui kelebihan lain dari tanaman ini yaitu, mudahnya dalam perawatan.

Tanaman lidah mertua tidak membutuhkan banyak air. Kondisi seperti ini tentu saja membuat sang pemilik merasa bahagia karena tidak perlu repot-repot menyiramnya di kala pagi ataupun sore hari dan juga saat ditinggal pergi dalam waktu yang cukup panjang tanaman ini masih tetap hidup dengan baik. 

Wah, ternyata tidak disangka ya tanaman-tanaman di atas sangat kuat jika tidak disiram. Sangat efisien, sederhana dan tidak merepotkan orang yang memeliharanya. Apakah kalian tertarik untuk memiliki salah satu di antara mereka?

Saturday, November 16, 2019

9 Sayuran yang Bisa di Tanam di Halaman Rumahmu


Jenis Sayuran Yang Bisa Di Tanam Di Halaman Rumah
Ternyata jenis sayuran yang bisa di tanam di halaman rumah ini bisa banyak dan bervariasi.
Berikut ini adalah jenis sayuran yang dapat di tanam di halaman rumah :

1.      Sawi


Sawi adalah sayuran yang banyak digunakan dijadikan sebagai campuran membuat mie kuah.  Dengan anda menanam sawi di halaman rumah, ketika ingin memasak mi kuah, tinggal ke samping rumah dan mengambilnya.

2.      Bayam


Bayam mengandung berbagai manfaat baik untuk kesehatan.  Diantaranya adalah dapat menambah asupan zat besi bagi tubuh.  Dengan menanam bayam di halaman rumah, anda tidak tidak perlu jauh-jauh ke pasar untuk mendapatkannya.  Tinggal ke samping rumah saja, maka si hijau sehat ini sudah tersedia.

3.      Cabe


Siapa yang tidak mengenal cabe?
Tanaman sayur yang satu ini termasuk tanaman sayur kegemaran banyak orang.
Bagi penggemar pedas, cabe adalah sebuah keharusan dalam menu masakan yang disantapnya.
Cabe namun, seringkali cabe mengalami kenaikan harga yang fantastis. Apabila anda memiliki tanaman ini di halaman rumah, tentu saja masalah kenaikan harga cabe tidak akan membebani pengeluaran anda.

4.      Selada


Penggemar lalapan akan menjadikan selada sebagai menu utama.  Sayur segar ini harganya di pasaran lumayan mahal.  Tentu saja, sebenarnya mudah menanam selada di halaman rumah.  Jadi anda bisa tetap mendapatkan sayur segar tanpa mengeluarkan biaya belanja.

5.      Daun Bawang


Daun bawang hampir digunakan di setiap masakah berkuah.  Aroma segar yang dikeluarkan daun ini menjadikan masakan semakin lezat.  Untuk itu, menanamnya di halaman rumah pastinya akan memberikan keuntungan bagi anda.

6.      Labu

Tanaman yang satu ini memiliki manfaat yang besar.  Salah satunya adalah berguna untuk menurunkan tekanan darah.  Untuk itu, mengkonsumsi labu bagi penderita darah tinggi dapat membantu menurunkan tekanan darah.
Menyediakannya di halaman rumah, pastinya akan membuat anda mendapatkan banyak manfaat.

7.      Wortel


Warnanya oranye dan baik untuk kesehatan mata.  Wortel juga termasuk sayuran yang kebutuhannya tinggi.  Ada banyak jenis masakan yang menggunakan wortel sebagai bahan baku utama.  Bukan hanya itu, manfaatnya yang tinggi untuk kesehatan juga menjadika wortel adalah pilihan cerdas budidaya tanaman sayuran di halaman rumah.

8.      Kangkung


Kangkung memiliki kelebihan yaitu mudah ditanam dan cepat panen.  Meskipun tidak secepat caisin, namun dia tidak lebih lama dari cabe untuk urusan panen.
Sayur yang lezat ditumis ini memiliki banyak manfaat antara lain dapat menambah darah.

9.      Caisin


Caisin hampir seperti sawi, enak di tumis atau dijadikan teman makan mie kuah.  Rasanya segar dan menyehatkan.  Tanaman ini hanya membutuhkan waktu 30 hari saja untuk bisa di panen.
Cepat bukan? Jadi menanam caisin di halaman rumah akan sangat menyenangkan.
Caisin demikian cara menanam tanaman sayuran di halaman rumah.
Jangan lupa untuk menanam jenis sayuran yang tidak bisa tumbuh besar karena media tanam yang digunakan terbatas, jangan lupa untuk mencoba. Selamat mencobanya :))